Setelah sebelumnya kita sudah membahas apa itu indikator kinerja (dapat dibaca pada artikel disini), kali ini kita akan membahas jenis-jenis indikator kinerja. Apa saja jenis-jenis indikator kinerja?
Terdapat 5 (lima) jenis indikator kinerja yang lazim digunakan:
1. Indikator kinerja masukan (input)
2. Indikator kinerja keluaran (output)
3. Indikator kinerja hasil (outcome)
4. Indikator kinerja manfaat (benefit)
5. Indikator kinerja dampak (impact)
- Indikator kinerja MASUKAN (INPUT)
- anggaran (dana),
- SDM,
- peralatan,
- material,
- masukan lain yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan.
Contoh:
- Jumlah dana yang dibutuhkan
- Jumlah dan keahlian/keterampilan SDM yang terlibat
- Jumlah dan jenis perlatan yang digunakan
- Jumlah bahan yang digunakan
- Indikator kinerja KELUARAN (OUTPUT)
Contoh:
- Jumlah orang yang diimunisasi/vaksinasi
- Jumlah permohonan yang diselesaikan
- Jumlah peserta pelatihan
- Jumlah jam pelatihan dalam sebulan
- Jumlah pupuk/obat/bibit yang dibeli
- Jumlah komputer yang dibeli
- Jumlah gedung yang dibangun
- Jumlah jembatan yang dibangun
- Jumlah meter panjang jalan yang dibangun
- Jumlah meter panjang jalan yang direhab
- Indikator kinerja HASIL (OUTCOME)
Contoh:
- Tingkat pemahaman peserta pelatihan
- Tingkat kepuasan pemohon (costumer)
- Daya tampung siswa
- Tingkat kemacetan
- Tingkat pelanggaran lalu lintas
- Indikator kinerja MANFAAT (BENEFIT)
Contoh:
- Persentase lapangan pekerjaan
- Tingkat penyakit TBC
- Tingkat kriminalitas
- Tingkat kecelakaan lalu lintas
- Indikator kinerja DAMPAK (IMPACT)
Indikator ini memperlihatkan pengaruh yang ditimbulkan dari manfaat yang diperoleh. Seperti halnya indikator manfaat, indikator dampak juga baru dapat diketahui dalam jangka menengah dan jangka panjang.
Contoh:
- Pendapatan perkapita
- Peningkatan cadangan pangan
- PDRB
- Tingkat kemiskinan
Selamat belajar,
1 komentar:
ini sumbernya dari mana ya
Posting Komentar